Penyebab Mobil Karbu Boros Bensin – Kenali Masalahnya dan Solusi Praktis

Mobil berkarburator (karbu) masih banyak digunakan di Indonesia, terutama untuk kendaraan lawas atau model klasik. Salah satu keluhan pemiliknya adalah konsumsi bahan bakar yang boros. Jika Anda mengalami hal ini, jangan buru-buru menyalahkan usia mobil. Faktanya, ada beberapa faktor teknis dan kebiasaan yang bisa jadi penyebabnya. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Penyebab Mobil Karbu Boros Bensin


1. Campuran Bensin dan Udara Tidak Seimbang

Karburator bertugas mencampur udara dan bensin dengan rasio ideal (14,7:1) agar esin bekerja optimal. Jika campuran terlalu kaya (bensin lebih banyak), pembakaran tidak sempurna terjadi, sehingga bensin terbuang percuma. Penyebabnya:

  • Sekrup campuran (air-fuel mixture screw) tidak presisi: Sekrup yang terlalu longgar atau kencang mengganggu keseimbangan.
  • Kerusakan katup jarum (needle valve): Jika katup macet atau aus, aliran bensin ke ruang bakar tak terkontrol.

Solusi: Lakukan tuning karburator di bengkel khusus atau gunakan alat pengukur gas buang (exhaust gas analyzer) untuk memastikan rasio tepat.

2. Karburator Kotor atau Tersumbat

Debu, karat, atau endapan kotoran di saluran karburator menghambat aliran bensin dan udara. Akibatnya, mesin “kelaparan” bahan bakar dan pengemudi cenderung memaksa gas lebih dalam. Ciri-ciri:

  • Mesin sulit menyala saat dingin.
  • Tenaga mobil terasa turun, terutama saat akselerasi.

Solusi: Bersihkan karburator secara berkala (setiap 10.000 km) dengan carburetor cleaner. Jika perlu, ganti filter udara dan saringan bensin untuk mencegah kotoran masuk.

3. Pengapian Tidak Optimal

Busi yang sudah aus atau koil pengapian lemah menyebabkan percikan api tidak maksimal. Bensin yang tidak terbakar sempurna akan terbuang melalui knalpot. Tanda-tanda:

  • Mesin tersendat atau “ngempos” saat digas.
  • Warna busi menghitam karena residu karbon.

Solusi: Ganti busi setiap 20.000–30.000 km dan periksa timing pengapian sesuai rekomendasi buku manual.

4. Kebocoran atau Penguapan Bensin

Saluran bahan bakar mobil karbu umumnya menggunakan selang karet yang rentan retak akibat panas mesin. Kebocoran kecil di tangki, pompa bensin, atau karburator bisa membuat bensin merembes tanpa terdeteksi. Cek dengan cara:

  • Amati bau bensin di sekitar mesin setelah mobil diparkir lama.
  • Periksa noda basah di bawah mobil saat dipanaskan.

Solusi: Ganti selang yang rusak dan pastikan tutup tangki bensin rapat untuk mencegah penguapan.

5. Gaya Mengemudi yang Agresif

Karburator mengandalkan tekanan gas untuk mengatur pasokan bensin. Jika Anda sering menginjak gas dalam-dalam atau mengebut, karburator akan menyemprotkan lebih banyak bensin. Data menarik: Berkendara di bawah 3.000 RPM bisa menghemat 15–20% bahan bakar dibandingkan mengemudi agresif.

Tips: Lakukan perpindahan gigi lebih awal (sebelum RPM 2.500) dan hindari menginjak gas mendadak.

6. Pelampung (Float) Karburator Rusak

Pelampung mengatur volume bensin di ruang karburator. Jika pelampung bocor atau macet, bensin akan terus mengalir ke ruang bakar berlebihan. Gejala:

  • Mesin sulit hidup setelah diparkir lama.
  • Asap knalpot berwarna hitam.

Solusi: Bongkar karburator dan periksa kondisi pelampung. Ganti jika ditemukan kerusakan.


Pencegahan dan Perawatan Rutin

  • Servis berkala: Bersihkan karburator setiap 6 bulan atau sesuai jarak tempuh.
  • Gunakan bahan bakar berkualitas: Bensin beroktan rendah (seperti Pertalite) bisa meninggalkan endapan di karburator.
  • Matikan mesin saat parkir lama: Mencegah bensin menguap di ruang karburator.

Loading

Muhammad Arief

Article Author, SEO Optimizer Specialist & Web Development | ariefm281@gmail.com